Labels

Safir Cinta - Sisi Lain Wanita

Bacalah, maka anda dapat mengetahui sisi lain seorang wanita. Wanita tak sepenuhnya seperti yang terlihat. Dibalik kelembutannya, seorang wanita pasti memiliki sisi lain. Sisi lain yang dapat menghantam apapun. Menghancurkan apapun.

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 4 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 5 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

Kamis, 25 Oktober 2012

SAFIR CINTA - Sisi Lain Wanita

Data Buku

Judul    : Safir Cinta
Penulis : Faradina Izdhihary
Tebal   : 276 halaman
Penerbit : WritingRevo Publishing
Tahun terbit : 2012





"...Sampaikan salamku padanya, Ya Salam
Tentang rindu pada-Mu yang tak bertepian
Di ujung-ujung sajadah malam yang lelah
Menadah tangis doa yang resah 
pada hati penuh dosa
Sang pencari yang ingin kembali..."

Bait yang menyentuh. Potongan bait itulah yang memantabkan hati saya untuk membeli novel roman ini. Jujur, saya jarang--bahkan hampir tidak pernah--membaca novel roman. Saya lebih suka membaca novel fantasi, konspirasi, dan action

Uniknya, penulis novel ini adalah... guru Bahasa Indonesia saya!*tepuk tangan* Beliau adalah Bunda Faradina Izdhihary :D Saya sangat mengagumi beliau. Disela-sela kesibukannya mengajar, beliau masih menyempatkan diri untuk menulis. Karyanya lumayan banyak, lho. Ada antologi cerpen, puisi, dan masih banyak lagi. Novel Safir Cinta ini adalah novel keduanya setelah Seputih Cinta Hawna.

Okay emenbies, let's start!

Novel ini mengisahkan kehidupan seorang wanita bernama Reysa. Cantik, cerdas, dan pandai membawa diri. Ia juga memiliki keluarga yang sempurna. Suaminya, Bram, sangat mencintainya. Sekilas memang tak ada kekurangan apapun dalam hidup Reysa. Namun, seperti yang kita tahu, setiap manusia selalu memiliki sisi kelam dalam hidup.

Berawal dari pertemuannya dengan Dina, kawan lama Reysa yang seorang penulis, Reysa memutuskan untuk menuliskan kisah kelamnya dengan bantuan Dina.

Reysa mulai menceritakan masa lalunya. Ia memulai dengan bercerita tentang kehidupan remajanya. Gadis itu  hanya hidup bersama ibunya. Tidak ada kata 'bapak' dalam kenangannya. Namun, meski merasa cukup dengan limpahan kasih sayang dari ibunya, Reysa tetap ingin tahu siapa ayahnya. Seringkali ia mendapati ibunya mengigau dalam tidur, membisikkan sebuah nama yang asing di telinganya. Edwin.

Pada akhirnya Ibu Reysa, Endang, menceritakan kisahnya.

Endang hanyalah gadis desa biasa. Ekonomi keluarganya dibawah rata-rata. Ibunya adalah wanita desa yang  masih meyakini idiom jawa, bahwa laki-laki adalah pangeran kathon. Perempuan hanya bisa menuruti apa kata suami, tidak bisa membantah

Dibalik segala kekurangannya, Endang juga pernah mengalami kebahagiaan. Seperti wanita pada umumnya, Endang pernah jatuh cinta. Cinta pertamanya bernama Edwin. Pada Edwin, Endang menyerahkan segalanya. Cinta, bahkan kehormatannya. Ia yakin ia telah menyerahkan miliknya yang berharga pada orang yang tepat. Hingga suatu hari musibah itu menimpa. Endang mengandung. Awalnya ia tak yakin, karena ia hanya melakukannya dua kali dengan Edwin. Namun ternyata ia benar-benar mengandung. Ketika itu Endang merasa kalut, takut. Takut mengecewakan ibunya yang sudah berharap banyak padanya.

Diluar dugaan ibu Endang tak marah sama sekali. Ia malah melarang Endang untuk menggugurkan bayi dalam kandungannya. Ia bahkan memperjuangkan nasib anak semata wayangnya tersebut. Dengan mengerahkan segenap keberanian, Sri, ibu Endang, mendatangi rumah orangtua Edwin untuk meminta pertanggungjawaban. Dan,seprti yang saya duga, permintaan Sri ditolak mentah-mentah oleh orangtua Edwin.

Semuanya terjadi begitu saja. Edwin dikabarkan meninggal. Endang dinikahkan dengan Mulyono, lelaki biadab yang hanya memandang perempuan sebagai pemuas nafsu. Tak tahan dengan kelakuan suaminya, Endang memutuskan untuk bercerai dan membesarkan Reysa sendiri. Berbekal ijazah SMA-nya, Endang mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan ternama. Ia bertekad untuk membesarkan Reysa menjadi wanita yang tangguh, cerdas, dan berpendidikan.

Reysa tumbuh sesuai dengan harapan ibunya. Ia sukses. Namun entah mengapa, ia merasa memiliki dendam pada lelaki. Lelaki-lah yang membuat nasib nenek dan ibunya terpuruk. Ia tidak boleh terpuruk seperti mereka. Ia memutuskan untuk menundukkan setiap lelaki yang dekat dengannya, lalu meninggalkan mereka seperti onggokan sampah.

Sampai akhirnya berbagai peristiwa menghujani kehidupannya. Munculnya lelaki misterius bernama Djon, rasa muak Dina terhadap kelakuan Reysa, pembalasan dendam seseorang yang berujung pada kematian...

Akankah secercah cahaya harapan menerangi kehidupan Reysa yang muram?
  
Nah, pada titik ini, berbagai pertanyaan pati bermunculan. Jujur, saya hanya bisa menebak jalan cerita sampai Reysa bertemu dengan Djon. Selanjutnya, saya hanya bisa mengalir mengikuti narasi sang penulis. Tema novel ini memang agak 'berat' untuk saya yang masih SMA, tapi gaya bahasa Bunda Fara yang sederhana membuat saya bisa mengerti dan bertahan untuk terus membaca.

Tidak seperti novel 'berat' yang lain, Safir Cinta menggunakan bahasa ringan. Tidak terlalu teoritis dan menggurui, padahal berbagai pengetahuan disisipkan dengan lihai oleh penulis. Dengan membaca novel ini, tanpa terasa kita akan belajar banyak hal. Budaya Jawa, bahkan geografi pun masuk dengan mulusnya dalam novel ini.

Yang paling membuat saya kagum adalah munculnya adegan pembunuhan Reysa. Wow. Saya awalnya sempat mengira novel ini hanya berisi tumpahan air mata. Saya salah sepenuhnya. Adegan pembunuhan dan konspirasi seperti dalam novel-novel konspirasi faforit saya juga muncul disini. Hebat. Dua jempol saya berikan dengan tulus untuk Bunda Fara.

Terlepas dari semua itu, ada beberapa hal yang membuat saya sedikit terganggu saat membaca novel ini. Nama. Kelihatannya memang sepele, tapi menurut saya tidak. Nama adalah nyawa tokoh dalam sebuah cerita. Nama akan memengaruhi kesan pembaca dalam menjiwai karakter tokoh.

Sebelumnya mohon maaf. Saya memang masih SMA dan bisa dibilang masih baru dalam menulis. Menurut saya, pemilihan nama dalam novel ini terkesan asal comot. Lihat saja seperti nama Sri, Endang, Mulyono. Benar-benar nama umum. Jika ada yang bilang pemilihan namanya menyesuaikan latar belakang tokoh, ya. Tokoh yang saya sebutkan diatas memang ndeso. Mohon maaf sebelumnya, tapi nama ndeso yang bagus juga banyak. Jika seandainya pemilihan nama tokoh lebih dipertimbangkan, pasti novel ini akan sangat bagus.

Yang kedua adalah cara penyampaian cerita.

Dalam beberapa subjudul, ada heading seperti 'tentang ibu', 'catatan Dina', dan lain-lain. Semuanya dituturkan lewat sudut pandang orang ketiga, padahal sudah ada heading sudut pandang tokoh. Entah mengapa, hal ini membuat saya sedikit bingung dan harus berkali-kali membuka halaman sebelumnya untuk menyambungkan rantai kisah novel ini. Menurut saya, akan lebih menarik jika novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama pada setiap sudut pandang tokoh, seperti pada novel DRACULA karya Bram Stoker. Novel tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama, tapi berbeda  tokoh dengan bentuk seperti catatan harian. Cara penyampaian tersebut membuat pembaca beimajinasi seluruh kejadian dalam novel adalah nyata.

Dalam catatannya, Bunda Fara berkata bahwa setelah membaca novel ini, pembaca akan bisa berenang. Berenang air mata. Saya tidak membantah hal itu. Meski air mata saya kering selama bagian awal dan tengah cerita, tapi air mata saya membanjir saat akhir cerita. Asal anda tahu, hal ini sangat jarang terjadi. Jika saya menangis karena sebuah novel, itu berarti novel itu benar-benar menyentuh. Saya berani menjaminnya.

Terlepas dari kekurangannya, saya merasa novel ini bagus. Bacalah, maka anda dapat mengetahui sisi lain seorang wanita. Wanita tak sepenuhnya seperti yang terlihat. Dibalik kelembutannya, seorang wanita pasti memiliki sisi lain. Sisi lain yang dapat menghantam apapun. Menghancurkan apapun. Bagi anda yang wanita, anda pasti mengakui hal itu.

foto novel saya beserta tanda tangan penulis :)







Sabtu, 13 Oktober 2012

Welcome to The New Zone of Arashita!

Halo readers..
Akhirnya, setelah sekian lama mengutek-utek template, ngedit sana-sini, lahirlah blog Arashita yang baru. Yup! Say hello to arashita M&B

Well, sebenarnya blog ini saya buat untuk melampiaskan kebiasaan saya akhir-akhir ini; baca buku dan menonton film. Sebelumnya saya tidak ada niat sama sekali untuk membuat blog baru(lagipula blog lama saya banyak yang tidak terurus :P), tapi kemudian saya berubah pikiran. Semua gara-gara guru matpel Sastra saya. Beliau berkata,
"Kita akan selalu mendapat kepuasan atau katasis setelah membaca buku atau menonton film. Lalu, sesudahnya apa? Apa kepuasan itu akan disimpan di otak saja? Lebih baik, bagikanlah kepuasanmu pada orang lain."
Tuh, kan? Daripada saya melototin film dan buku sampai butek, mending saya bagikan disini kan?

Saat ini pasti banyaaaak sekali blog resensi. Mungkin arashita M&B hanya satu diantara jutaan blog resensi di dunia ini. Tapiii... saya nggak kehabisan ide untuk membuat blog ini berbeda. Untuk resensi novel, saya akan menambahkan fitur 'Kalau seandainya Novel ini difilmkan...'

Dalam fitur itu, saya akan menuangkan seluruh imajinasi saya tentang novel yang saya baca. Mulai dari bayangan pemain, sketsa pakaian, dll. Meski imajinasi saya mungkin berbeda dari readers, saya harap itu akan memberi perbedaan tersendiri saat membacanya.

Terakhir, saya mohon maaf. Saya mungkin tidak bisa mengupdate post secara rutin. Paling cepat sebulan dua kali. Yah, berhubung saya sibuk, saya juga butuh waktu untuk menulis ulasan, kan? Mohon dimaklumi yaa :D

and now, enjoy the different sensation of arashita M&B!